What i fell in my taste life.
Because i can't fell anythin without my brain
I just try to think what i think
But I cant think without my tongue
I just hear what i hear
But I cant hear whitout my hair.
Who am I?
You cant recognize me
Because i lost my hair, my tongue and my brain
I just had a hand
But it does not work
because my hand in my eyesc
Manusia Laut Dalam
Senin, 17 Agustus 2015
Rahasia
Dunia ini penuh dengan misteri. Ilmu pengetahuna manusia hingga saat ini pun hanya merangkul 13% dari segala hal yang ada didunia. lebih dari itu adalah sebuah misteri yang tidak pernah terjamah dan masih saja selalu dinanti untuk ditemukan. Selain dunia yang kita tempati ini, masih ada banyak sekali planet-planet yang belum terjamah oleh tangan-tangan manusia. Oleh karena itu, polemik akan teka-teki adanya alien dan makhluk di luar akal sehat manusia masih menjadi suatu perdebatan yang sangat sengit dikalangan para ilmuwan.
Namun sebenarnya, sebelum kita berjalan jauh untuk meneliti hal-hal seperit itu. masih ada satu lagi dunia yang harus kita temukan. yaitu dunia didalam diri manusia. apa itu? dan mengapa hal itu perlu di ketahui dan diselidiki terlebih dahulu. Alasannya jelas, karena setiap individu masing-masing punya dunianya masing-masing. Dunia itu terwujud dalam suatu perilaku dan sikap. mungkin dengan teori saja, akan membuat banyak orang bertanya. oleh karena itu saya ingin menjelaskan dunia diri manusia itu dengan sebuah perumpaan atau objek contoh.
Semisal seperti ini, saya memiliki teman yang sangat ceria sekali. Banyak orang yang menganggap bahwa dia adalah orang yang tidak pernah suatu permasalahan dalam hidupnya. karena dia sangat jelas hidupnya yang selalu di warnai dengan keceriaan dan kebahagian. namun siapa sangka, dibalik senyum yang paling manis itu tersirat sebuah tragedi yang memilukan dalam dirinya. Karena dia adalah korban penyiksaan orang tuanya. Namun meskipun seperti itu, senyum di wajahnya mampu menutupi apa yang ia alami selama ini.
Contoh ini mungkin mampu menjadi sebuah bukti yang kongkret dimana seseorang itu ternyata memiliki sebuah rahasia yang luas sekali. dan sampai kapanpun manusia tidak akan pernah menyelesaikan rahasia-rahasia yang ada di dunia ini.
Kebahagiaan Tak Bersyarat
Hampir seluruh
orang di dunia ini mencari sebuah kebahagiaan dalam hidupnya. Dan banyak dari
mereka yang menuntut banyak syarat dalam kebahagiaan itu. seperti saya bahagia
jika saya punya mobil, saya bahagia jika saya mempunyai istri yang cantik, saya
bahagia jika saya . . . . Semua itu seakan-akan mengerucutkan kebahagian dengan kata jika. Apakah benar apabila
kebahagiaan itu tercipta dari sebuah kata di balik kata jika? Jika benar, maka
tidak mengherankan apabila didunia yang luas ini, masih banyak dijumpai orang
yang patah semangat, putus asa dan menyerah. Alasanya jelas karena kebahagiaan
mereka berasal dari sebuah syarat kata jika saja.
Kebahagiaan
yang berasal dari banyak syarat, hanya akan membuat orang putus asa. Alasanya
karena kebahagiaan itu bukan berasal dari dalam diri manusia, namun hanya
berasal dari kulitnya saja. Maka tidak mengherankan apabila kebahagian
bersyarat ini tidak memiliki daya tahan yang lama dalam diri manusia. Sebagai
contoh seseorang yang mengsyaratkan dirinya bahagia apabila mempunya mobil
mewah. Setelah mobil itu didapatkan kebahagiaan pun muncul, lalu lama kelamaan
kebahagiaan yang diidam-idamkan itu akan memudar dan menghilang karena termakan
oleh rasa kebosanan. Sifat bosan inilah yang akan mengikis rasa kebahagian jika
kebahagiaan itu bukan berasal dari dalam diri.
Secara
kontekstual, dunia ini diciptakan bukan untuk menuruti setiap kehendak diri
seseorang maupun diri orang lain. Melainkan dunia ini diciptakan untuk menuruti
keinginan semua, baik saya mapun oranglain namun hal itu terjadi secara sinergi
dan seimbang. Sehingga seseorang tidak bisa meminta sesuatu pada dunia secara
egois atau atas dasar dirinya sendiri. Oleh karena perlu suatu sikap menerima
akan segala hal yang terjadi. Karena semua yang terjadi di dunia ini sudah
disesuaiakan dengan kaidah dan keseimbangannya.
Mengejar
kebahagiaan itu seperti mengejar seekor
kupu-kupu di tanah lapang. Ketika kupu-kupu itu dikejar, maka ia akan semakin
menjauhi kita. Yang dibutuhkan hanyalah suatu sikap sabar dan percaya bahwa
kupu-kupu itu akan datang dengan sendirinya. Inilah hakikat dari kebahagiaan
itu sendiri, dimana kita tidak perlu mencari dan mengadakannya dengan berbagai
hal. Cukup dengan sadar bahwa sebenarnya kebahagiaan itu sudah kita pegang dan
setelah itu tinggal kita sadari saja.
Seorang
suci yang bernama St. Fransiskus pernah membuktikan kebahagiaan ini dalam doa
yang ia lakukan sehari-hari. “Semoga aku bisa menerima apa yang tak bisa kuubah
dan berilah aku kekuatan untuk merubah apa yang bisa kuubah” lewat kata-kata
dalam doanya ini, sangat jelas sekali tergambar sebuah kepasrahan dan semangat.
Karena dia percaya bahwa semua yang kita inginkan itu sebenarnya sudah ada
dalam diri kita dan bertahkta disana, tinggal cara kita saja menyadari dan
menggunakannya.
Senin, 10 Agustus 2015
Waktu yang berhenti
Detik-Detik waktu berputar
Menghujam setiap langkah seseorang untuk tergesa-gesa
Menyelesaikan semua tugas tanpa jeda dan makna
Kesibukan membuat seseorang lupa
Bahwa dirinya manusia.
Akan kita seperti ini
Menanti waktu untuk beristirahat dan berhenti
Namun saat waktu berhenti
Kita pun ikut mati
Hanyalah manusai fana yang lupa
Akan sebuah keegoisan dan kemunafikan
Oh sang khalik
Siapakah aku dan duniaku
Menghujam setiap langkah seseorang untuk tergesa-gesa
Menyelesaikan semua tugas tanpa jeda dan makna
Kesibukan membuat seseorang lupa
Bahwa dirinya manusia.
Akan kita seperti ini
Menanti waktu untuk beristirahat dan berhenti
Namun saat waktu berhenti
Kita pun ikut mati
Hanyalah manusai fana yang lupa
Akan sebuah keegoisan dan kemunafikan
Oh sang khalik
Siapakah aku dan duniaku
Minggu, 09 Agustus 2015
BINTANG YANG HILANG
Dalam gelap malam aku duduk sendirian
Bercerita tentang cahaya kepada sang Gelap
Namun dengan jawaban asal
Sang Gelap memberikan Gambaran tentang Cahaya
Aku hanya percaya, karena tidak ada sikap lain selain percaya
Bercerita dan bertanya
Itulah yang kulakukan pada Gelap
Namun saat seperti itu datanglah bintang yang hilang
Hilang katamu? ya hilang jawabku
Apa alasan kau sebut aku hilang?
jawab ku kepadanya
Karena kau tidak sadar siapa dirimu
Ungkapnya marah dalam malam
Memang siapa dirimu?
Aku pun menjawab hilang.
Karena aku memang tidak paham
Dasar jalang. jangan kau hilang berkata hilang
Umpatnya.
Sebenarnya siapa engkau?
Aku adalah awan yang hilang
dan berharap bertemu dengan engkau bintang
Namun sekarang engkau juga Hilang.
Bercerita tentang cahaya kepada sang Gelap
Namun dengan jawaban asal
Sang Gelap memberikan Gambaran tentang Cahaya
Aku hanya percaya, karena tidak ada sikap lain selain percaya
Bercerita dan bertanya
Itulah yang kulakukan pada Gelap
Namun saat seperti itu datanglah bintang yang hilang
Hilang katamu? ya hilang jawabku
Apa alasan kau sebut aku hilang?
jawab ku kepadanya
Karena kau tidak sadar siapa dirimu
Ungkapnya marah dalam malam
Memang siapa dirimu?
Aku pun menjawab hilang.
Karena aku memang tidak paham
Dasar jalang. jangan kau hilang berkata hilang
Umpatnya.
Sebenarnya siapa engkau?
Aku adalah awan yang hilang
dan berharap bertemu dengan engkau bintang
Namun sekarang engkau juga Hilang.
Bersyukur dalam Umur yang bertambah ( Ulang Tahun)
Ulang tahun
mungkin menjadi suatu moment kebahagian tertentu bagi seseorang sehingga tidak
sedikit dari mereka yang merayakan moment-moment ulang tahun ini. Hal itu biasa
dirayakan dengan cara yang sederhana atau bisa juga dirayakan dengan sesuatu
yang luar biasa. Mulai dari makan kecil-kecilan dengan orang yang dicintai
hingga pada pesta dengan menyewa tempat yang luar biasa mahal lalu dengan
hal-hal istimewa didalamnya dengan nuansa glamour. Namun masih dari sekian banyak
orang yang tidak tahu secara pasti mengapa mereka merayakan ulang tahun dengan
hal-hal tersebut. Sehingga terkesan moment itu di rayakan hanya sebagai suatu
kebudayaan tersendiri saja.
Suatu
ketika saya bertanya kepada sahabat saya yang mengundan saya ke acara ulang
tahunya. Sesampainya disana saya bertanya kepada dia. “ sebenarnya apa sih yang
kamu rayakan dalam acara ulang tahun?” pertanyaan ini mungkin terkesan sangat
bodoh, karena sudah jelas jika perayaan ini bertujuan untuk merayakan ulang tahunya.
Namun sebenarnya ada makna yang lebih dalam dari pertanyaanku ini. karena aku
ingin menanyakan mengenai tujuan dari perayaan ulang tahunya. Alhasill dia
hanya menjawab hal yang mendasar saja, yaitu berkaitan dengan rasa syukur atas
anugerah kehidupan yang telah di berikan untuknya selama ini.
Nah,
dari jawaban dia saya menggaris bawahi kata bersyukur darinya. Mungkin inilah
yang menjadi alasan banyak orang untuk merayakan ulang tahunya. Namun aku masih
ragu, bukankah saat kita berulang tahun umur kita berubah menjadi tua? Bukankah
jika kita cepat jadi tua, lalu kita akan meninggal dunia? Lantas kenapa moment
pertambahan usia yang menunjukkan moment cepatnya kita meninggal dunia harus
dirayakan sebagai suatu perayakan rasa syukur? Hal inilah yang menjadi suatu
pertanyaan tersendiri dalam hidupku. Dan hal ini pulalah yang menjadi suatu
alasanku untuk tidak pernah merayakan perayaan ulang tahunku dengan orang-orang
yang dekat denganku.
Hal
itu kulakukan hingga aku menginjak umur ke tujuh belas. Karena disaat aku
berumur tujuh belas, ada suatu peristiwa penting yang mengubah pandanganku
tentang perayaan ulang tahun ini. Waktu itu, tepat seminggu sebelum aku berumur
tujuh belas tahun. Aku mendapat kabar bahwa salah satu sahabatku meninggal
dunia karena kecelakaan di jalan raya. Lalu tanpa berfikir panjang aku
mendatangi pemakamannya. Disana aku melihat banyak orang yang menangisi dirinya
dan juga banyak orang bercerita tentang kisah hidupnya. Mulai dari bagaimana
kebaikannya saat dia masih hidup hingga prestasi-prestasinya yang ia raih.
Memang temanku ini salah satu orang jenius dengan tingkat prestasi yang dapat
ia raih. Namun itu semua bukan hal penting, karena secara umum peristiwa dan
pembicaraan ini terkesan biasa dalam pemakaman seseorang.
Namun
ada peristiwa menarik, karena temanku yang meninggal ini baru beberapa minggu
sudah merayakan hari jadi umurnya yang ketujuh belas. Waow its amazing,
ungkapku. Ternyata anggapanku tentang perayaan ulang tahun yang mengurangi umur
sangat salah, karena selama ini tidak ada manusia yang dapat memperkirakan
umurnya didunia ini. oleh karena itu sangat benar jika saat berulang tahun kita
harus bersyukur atas rahmat kehidupan yang masih bisa kita nikmati ini. Hal ini
mungkin menjadi suatu pencerahan bagiku, sebagai salah satu manusia di muka
bumi. Yang ternyata masih memiliki umur. Intinya, saat kalender menunjukan
waktu dimana kita dilahirkan dulu berarti umur kita bertambah dan nikmat dunia
yang kita nikmati telah semakin banyak pula. Oleh Karena itu hal itu harus di
syukuri karena belum tentu orang lain juga merasakan apa yang kita rasakan
begitu juga sebaliknya. So teman makhluk dalam semua, we just hope everything
what we fell and what we know. Because God is very kindness.
Jumat, 07 Agustus 2015
Cinta dalam Kehidupan
Setiap manusia
memang dilahirkan secara berbeda-beda. Baik berbeda secara fisik maupun secara
sifat yang ada. Meskipun ada fenomena adanyan manusia kembar identik, namun
secara lebih dalam mereka semua tetaplah berbeda satu sama lain. Dan didunia
ini, hanya ada satu hal dasar yang sama di antara makhluk hidup ciptaan Tuhan.
Yaitu semua makhluk hidup di lahirkan sama-sama memiliki Cinta didalam hatinya.
Namun kadar cinta yang ada itu, mempunyai tingkat kuantitas yang berbeda.
Tingkat
kuantitas dan kualitas seseorang diukur dari pengalaman hidupnya. Namun
meskipun seperti ada beberapa faktor external yang mampu mengubah tingkat kadar
cinta itu. Oleh karena itu perlu kita sebagai sesame makhluk hidup, tidak akan
pernah mampu mengukur seberapa dalam cinta yang dimiliki manusia. Bila kita
seorang peneliti tingkatan cinta, maka kita akan berhenti pada satu kesimpulan
saja. Bahwa manusia itu hanya memiliki cinta.
Cinta yang
dimiliki oleh manusia inilah yang akan mempengaruhi kehidupan sesesorang. Baik
dalam bersikap maupun dalam berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Rasanya begitu
menyenangkan ketika kita berbicara soal cinta. Karena konteks makna cinta pada
era yang baru ini, sungguh sangat berbeda ketika kita berbicara cinta pada konteks
zaman-zaman yang lalu. Sebagai contoh seperti ini. coba kita ketik kata cinta
di mesin pencari Google. Maka disana akan dipaparkan banyak situs yang menunjukan tentang cinta
pada pasangan saja. Namun taukah semua, bahwa konteks cinta lebih luas dan rumit
daripada hanya mencintai pasangan saja.
Hal inilah yang
perlu kita kritisi dan kita cermati. Sungguh sangat disayangkan sekali. Apabila
konteks cinta hanya berbicara seperti itu. karena sebenarnya, cinta dibuat oleh
Tuhan untuk memuji dan memuliakan namanya saja. Sedangkan Tuhan memberikan
pasangan pada seseorang hanya diungkapkan sebagai suatu sarana untuk
menyebah-Nya. Namun di era seperti ini, makna cinta dikaburkan oleh masyarakat
dengan mengaitkan hanya pada hidup berpasangan. Oleh karena itu perlu diadakan penekanan kembali kepada
masyarakat luas untuk lebih memahami konteks cinta yang ada.
Banyak filsuf
yang telah menaksirkan arti Cinta, sehingga makna dari kata cinta sendiri
memiliki banyak sekali pemaparan dan penjabaran. Namun saya mampu menyimpulkan
dari berbagai definisi tentang cinta yang ada. Bahwa cinta adalah suatu
perasaan yang dimiliki oleh semua makhluk hidup didunia yang memunculkan suatu
sikap empati dan tenggang rasa. Maksudnya ialah dengan cinta semua makhluk
hidup yang ada di dunia ini mampu memahami satu sama lain. Karena cintalah kita
mampu memahami segala karakter setiap individu seseorang dan juga mencintai
lingkungan hidup kita.
Salah satu
ungkapan menarik dari tokoh Psikologi Erich Fromm yaitu:
“Dengan cinta kita mampu memanusiakan manusia dan juga berempati dengan
makhluk hidup lainnya”
Langganan:
Postingan (Atom)