Minggu, 09 Agustus 2015

Bersyukur dalam Umur yang bertambah ( Ulang Tahun)

Ulang tahun mungkin menjadi suatu moment kebahagian tertentu bagi seseorang sehingga tidak sedikit dari mereka yang merayakan moment-moment ulang tahun ini. Hal itu biasa dirayakan dengan cara yang sederhana atau bisa juga dirayakan dengan sesuatu yang luar biasa. Mulai dari makan kecil-kecilan dengan orang yang dicintai hingga pada pesta dengan menyewa tempat yang luar biasa mahal lalu dengan hal-hal istimewa didalamnya dengan nuansa glamour. Namun masih dari sekian banyak orang yang tidak tahu secara pasti mengapa mereka merayakan ulang tahun dengan hal-hal tersebut. Sehingga terkesan moment itu di rayakan hanya sebagai suatu kebudayaan tersendiri saja.
                Suatu ketika saya bertanya kepada sahabat saya yang mengundan saya ke acara ulang tahunya. Sesampainya disana saya bertanya kepada dia. “ sebenarnya apa sih yang kamu rayakan dalam acara ulang tahun?” pertanyaan ini mungkin terkesan sangat bodoh, karena sudah jelas jika perayaan ini bertujuan untuk merayakan ulang tahunya. Namun sebenarnya ada makna yang lebih dalam dari pertanyaanku ini. karena aku ingin menanyakan mengenai tujuan dari perayaan ulang tahunya. Alhasill dia hanya menjawab hal yang mendasar saja, yaitu berkaitan dengan rasa syukur atas anugerah kehidupan yang telah di berikan untuknya selama ini.
                Nah, dari jawaban dia saya menggaris bawahi kata bersyukur darinya. Mungkin inilah yang menjadi alasan banyak orang untuk merayakan ulang tahunya. Namun aku masih ragu, bukankah saat kita berulang tahun umur kita berubah menjadi tua? Bukankah jika kita cepat jadi tua, lalu kita akan meninggal dunia? Lantas kenapa moment pertambahan usia yang menunjukkan moment cepatnya kita meninggal dunia harus dirayakan sebagai suatu perayakan rasa syukur? Hal inilah yang menjadi suatu pertanyaan tersendiri dalam hidupku. Dan hal ini pulalah yang menjadi suatu alasanku untuk tidak pernah merayakan perayaan ulang tahunku dengan orang-orang yang dekat denganku.
                Hal itu kulakukan hingga aku menginjak umur ke tujuh belas. Karena disaat aku berumur tujuh belas, ada suatu peristiwa penting yang mengubah pandanganku tentang perayaan ulang tahun ini. Waktu itu, tepat seminggu sebelum aku berumur tujuh belas tahun. Aku mendapat kabar bahwa salah satu sahabatku meninggal dunia karena kecelakaan di jalan raya. Lalu tanpa berfikir panjang aku mendatangi pemakamannya. Disana aku melihat banyak orang yang menangisi dirinya dan juga banyak orang bercerita tentang kisah hidupnya. Mulai dari bagaimana kebaikannya saat dia masih hidup hingga prestasi-prestasinya yang ia raih. Memang temanku ini salah satu orang jenius dengan tingkat prestasi yang dapat ia raih. Namun itu semua bukan hal penting, karena secara umum peristiwa dan pembicaraan ini terkesan biasa dalam pemakaman seseorang.
                Namun ada peristiwa menarik, karena temanku yang meninggal ini baru beberapa minggu sudah merayakan hari jadi umurnya yang ketujuh belas. Waow its amazing, ungkapku. Ternyata anggapanku tentang perayaan ulang tahun yang mengurangi umur sangat salah, karena selama ini tidak ada manusia yang dapat memperkirakan umurnya didunia ini. oleh karena itu sangat benar jika saat berulang tahun kita harus bersyukur atas rahmat kehidupan yang masih bisa kita nikmati ini. Hal ini mungkin menjadi suatu pencerahan bagiku, sebagai salah satu manusia di muka bumi. Yang ternyata masih memiliki umur. Intinya, saat kalender menunjukan waktu dimana kita dilahirkan dulu berarti umur kita bertambah dan nikmat dunia yang kita nikmati telah semakin banyak pula. Oleh Karena itu hal itu harus di syukuri karena belum tentu orang lain juga merasakan apa yang kita rasakan begitu juga sebaliknya. So teman makhluk dalam semua, we just hope everything what we fell and what we know. Because God is very kindness.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar